Sabtu, 08 Oktober 2016

Membahagiakan mata surgaku..

Finally..

Bisa ngajak mama jalan ke Singapura juga.

Dulu saat saya masih sekolah, saya punya cita-cita ingin mengajak keluarga jalan2 keluar negeri. Ingin membukakan mata kedua orangtua saya yang selalu ketakutan kalau saya bercita-cita belajar diluar atau bekerja diluar.

Pernah satu hari, saat seminggu sebelum Ayah tercinta menghadap sang Khalik, saya berdiskusi dengan beliau, saat itu saya meminta izin ke beliau untuk mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri.
Saat itu Almarhum Ayah,diam seribu bahasa. Saya menunggu beliau bicara kembali hampir 15 menit. Tapi yang keluar dari mulut beliau adalah: silakan saja kamu sekolah atau belajar diluar Indonesia,tapi saat bapak gak ada kamu gak akan cepat tahu kabar tersebut.
Deg...

saya terdiam..

Ayahpun terdiam.
Beberapa menit kemudian Almarhum Ayah melanjutkan kembali perkataannya, Bapak cuma mau kamu nikah terlebih dahulu. Setelah itu silakan jika kamu ingin melanjutkan sekolah lagi.

Saya terdiam.. benar-benar kelu bibir saya untuk berkata-kata lagi.

Saat Ayah meninggal, saya tidak bersedih, sungguh..

Selama dua tahun saya tidak bersedih. Orang lain melihat saya ikhlas sekali mengantarkan Bapak pergi menghadap Allah.

Tapi ternyata saya bermasalah. selama dua tahun bibir tersenyum tapi hati kosong.
Setiap hari pasti ke daerah djuanda untuk memacukan motor dengan kecepatan diatas 100km/jam dan selalu merasa ingin melompat ke jurang yg dilewati atau mengarahkan motor dengan kecepatan tinggi ke sungai disekitar djuanda itu. Dan setiap keinginan itu terlintas,pasti ada suara hati yang membisikan untuk beristighfar.

Ya, dan itu saya yakin Allah yang menggerakkan suara hati saya untuk berpijak ke bumi kembali.

Singkat cerita..

Keinginan saya yang saat itu masih memakai baju seragam, untuk membawa kedua orangtua saya keluar Indonesia terkabulkan awal september 2016 kemarin. Yah walaupun Ayah tercinta tidak bisa ikut karena sudah bahagia ditempat yang mulia di sisi Allah.

Saya mengajak mama dan saudara sepupuh serta keponakan jalan-jalan ke Singapura.

Saya bahagia karena melihat surga saya saat itu bahagia, Mama.

Satu yang membuat saya terharu,saat perjalanan pulang didalam pesawat, Mama melafalkan doa yang bikin hati terenyuh. Dan mama juga mengatakan keinginannya bisa mengunjungi negara-negara Asean. Saya cuma bilang doakan supaya anakmu ini diberikan berkah rizki ya mam..

Dan setelah pulang dari Singapura,saya mendapatkan kabar dari travel yang saya gunakan untuk mengajak mama umroh,kalau saya dan mama diminta untuk mengambil koper dan kabar bahwa manasik umroh akan dilaksanakan bulan Nov 2016.

Dan kemungkinan kami berangkat umroh bulan Des 2016/Jan 2017.

Aku sampaikan kabar ini, dan ku lihat muka mama yang bahagia mendengarnya.

Senangnya melihat kebahagiaan di wajah surga saya saat ini.

Doakan selalu anakmu ya Mam..

0 komentar:

Posting Komentar