Kau tahu wahai air
Saat egois datang melanda
Saat peng-Akuan diri kuat menyerang
Disitulah ketidak pedulian lingkungan terjadi
Kau tahu angin
Saat rasa sepi datang menyerang
Saat kata Aku lebih utama didengar
Disitulah perlunya sentilan nurani
Kau tahu Ombak
Saat kamu datang menerjang
Saat kamu hadir mengesalkan
Disitulah rasa marah muncul
Wahai laut
Aku Kamu yang sudah lama hadir
Aku Kamu yang sudah terbiasa di bibir
Maka mengalah menjadi jalan keluar
Wahai gunung yang menjulang
Saat Aku Kamu melebur menjadi Kita
Saat kekuatan hadir karena Kita
Disitulah keEgoisan hilang
Berganti dengan munculnya sikap peduli
Dan hanya Kami yang bisa menyaingi
Depok 210818