Selasa, 21 Agustus 2018

Saat Aku dan Kamu menjadi Kita

Kau tahu wahai air
Saat egois datang melanda
Saat peng-Akuan diri kuat menyerang
Disitulah ketidak pedulian lingkungan terjadi

Kau tahu angin
Saat rasa sepi datang menyerang
Saat kata Aku lebih utama didengar
Disitulah perlunya sentilan nurani

Kau tahu Ombak
Saat kamu datang menerjang
Saat kamu hadir mengesalkan
Disitulah rasa marah muncul

Wahai laut
Aku Kamu yang sudah lama hadir
Aku Kamu yang sudah terbiasa di bibir
Maka mengalah menjadi jalan keluar

Wahai gunung yang menjulang
Saat Aku Kamu melebur menjadi Kita
Saat kekuatan hadir karena Kita
Disitulah keEgoisan hilang
Berganti dengan munculnya sikap peduli
Dan hanya Kami yang bisa menyaingi

Depok 210818

0 komentar:

Posting Komentar