Selasa, 21 Agustus 2018

Saat Aku dan Kamu menjadi Kita

Kau tahu wahai air
Saat egois datang melanda
Saat peng-Akuan diri kuat menyerang
Disitulah ketidak pedulian lingkungan terjadi

Kau tahu angin
Saat rasa sepi datang menyerang
Saat kata Aku lebih utama didengar
Disitulah perlunya sentilan nurani

Kau tahu Ombak
Saat kamu datang menerjang
Saat kamu hadir mengesalkan
Disitulah rasa marah muncul

Wahai laut
Aku Kamu yang sudah lama hadir
Aku Kamu yang sudah terbiasa di bibir
Maka mengalah menjadi jalan keluar

Wahai gunung yang menjulang
Saat Aku Kamu melebur menjadi Kita
Saat kekuatan hadir karena Kita
Disitulah keEgoisan hilang
Berganti dengan munculnya sikap peduli
Dan hanya Kami yang bisa menyaingi

Depok 210818

Lelah

When???

Selalu itu yg dipertanyakan
Kenapa tak dipercaya..
Kenapa tak datang-datang

Bila engkau sebut pasrah??
Hmm.. mungkin
Atau kau sebut putus asa?
Bisa jadi...

Irikah??
Terbesit rasa itu
Marahkah?
Mungkin
Mencari kambing hitam?
Bisa jadi
Menyalahkankah??
Hmmm..

Usaha?
Merasa maksimal dalam diri
Menurut orang lain. Nihil
Meminta bantuan??
Pernah dilakukannya
Hasil Nihil..

Menghembus nafas kasar..
Sering keluar dari diri..
Lelahkah??
Tidak..
Masih semangat??
100% full

Berteriak..
Ingin sekali melakukannya
Hasilnya??
Menangis..
Sudah dititik nadir..

Berpikir kenapa saya
Kenapa orang lain mudah..

Istighfar
Itu obatnya

Bingung
Itu yang dirasa
Harapan??
Masih terpatri di hati,jiwa dan raga
Positif thiking..
Setengah hati dirasa

Futur.
Istighfar obatnya

Semakin menjauh dg Pemilik nya
Semakin terpuruk juga hati merah itu

Senangkah?
Bahagiakah?

Harus banyak istighfar..
Itu obatnya

Menyesalkah??
Perasaan itu datang tanpa ketuk pintu

Kembali..
Harus kembali

Bermesraan lagi dengan pemilik Semesta
BerPDKT lagi dengan pemilik jiwa

Insyaallah Allah merahmati
Insyaallah Allah meridhoi